Selasa, 29 Oktober 2019

Partikel dan artikel


Secara kebahasaan, -lah, -kah dan -tah disebut sebagai partikel. Ada beberapa kriteria penulisan partikel dalam artikel. Untuk memperjelas bagaimana perilaku partikel dalam penulisan artikel, kita tengok dulu Kamus Besar Bahasa Indonesia. Secara kebahasaan, kamus ini mendefinisikan sebagai kata yang biasanya tidak dapat diinfleksikan, mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal.
Dalam penulisan artikel, partikel ada yang ditulis menyatu dengan kata yang mendahuluinya, tapi ada juga yang ditulis terpisah. Kita lihat dulu bagaimana penulisan partikel ditulis serangkai dengan kata yang mendahului melalui contoh-contoh kalimat.
Partikel Ditulis Menyatu (-lah, -tah)
Minumlah jus buah setiap hari, niscaya badanmu bugar!
Apakah yang terdapat dalam amplop itu?
Siapakah gerangan yang mencuri buah mangga tetangga kita?
Apatah gunanya bermain setiap hari?

Partikel Ditulis Terpisah (-pun)
Apa pun yang dia kerjakan, tak ada yang beres.
Jam berapa pun dia pulang, selalu tiba di rumah malam.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkat belum pernah menyelesaikan dengan baik.

Selain tiga contoh tadi, partikel -pun bisa juga ditulis serangkai jika didahului oleh;
adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, meskipun, sekalipun, sungguhpun dan walaupun.
Cara Penulisan Lain Partikel
Partikel yang dalam pemakaiannya secara gramatikal menimbulkan makna “mulai”, “demi’ dan “tiap”, ditulis terpisah. Ini berlaku untuk partikel -per.
Contoh;

Tiket kereta api listrik Jabodetabek akan naik per 1 Juni.
Tolong masukan koin itu ke celengan kodok satu per satu.
Harga roti itu Rp 1.500 per bungkusnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar