Senin, 15 November 2021

Cara Membuat cerpen

 

Ciri-ciri cerpen:

1. Alur sederhana

Cerita pendek tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan cerita umumnya hanya satu. Cerita pendek modern hanya sedikit mengandung alur. Plot tunggal yang mudah diisi adalah salah satu ciri khas cerita pendek dan membantu membentuk karakteristik lainnya.

2. Penokohan terbatas

Cerpen juga biasanya hanya memiliki jumlah tokoh yang terbatas serta waktu penceritaan yang singkat.

3. Setting padat dan jelas

Paragraf pembuka cerita pendek harus dengan cepat menggambarkan latar cerita. Pembaca harus tahu kapan dan di mana cerita itu berlangsung.

4. Bagian akhir

Bagian akhir dari cerita pendek merupakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi di dalam cerita serta penyampaian pesan moral.

5. Panjang cerita

Seperti dijelaskan sebelumnya, panjang cerpen tidak lebih dari 10 kata. Cerpen dapat dibaca dengan sekali duduk.

6. Gaya bahasa sederhana

Pada cerpen, diksi dan gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu rumit. Ini membuat cerpen lebih mudah dan cepat dipahami pembaca.

7. Pesan moral

Di akhir cerpen, biasanya akan ditemukan pesan moral yang terkandung. Pesan moral ini bisa berupa pesan tersurat maupun tersirat.

8. Subjek

Cerita pendek biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema bisa berkisar dari sesuatu yang biasa-biasa saja seperti tugas sehari-hari atau yang mendebarkan seperti dongeng hantu.

1. Pertama Tentukan Genre

Cara membuat cerpen pertama adalah tentukan genrenya. Mulai dari yang romantis, misteri, komedi, horor, dan inspiratif. Bagi pemula, cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca lebih baik pilih genre yang disukai dan paling diminati. Pentingnya cara membuat cerpen dengan menentukan genre terlebih dahulu agar penulis lebih fokus dalam membuat cerpen. Selain itu, genre cerpen akan mempengaruhi segmentasi atau target pembaca.

2. Mulailah dengan Menyajikan Konflik

Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca kedua mulailah dari penyajian konflik. Tujuan dari cara membuat cerpen ini agar pembaca merasa penasaran. Banyak yang merasa kesulitan menciptakan konflik, salah satu cara membuat cerpen dengan menciptakan konflik adalah membuat masalah.

Sama halnya dengan hidup nyata manusia, tanpa permasalahan hidup, hidup terasa hambar. Lalu apa saja yang membuat seseorang berhamburan keluar rumah selain sebuah permasalahan dan kehebohan? Mulailah cara membuat cerpen dengan menyajikan konflik, ya.

Konflik yang ada dalam cerpen atau karya sastra bermacam-macam bentuknya. Meski

sebenarnya ada yang disuguhkan di awal dan akhir cerita, adapula yang disuguhkan ditengah-tengah saja. Jika disuguhkan di awal cerita, biasanya tokoh utama akan menghadapi suatu konflik dan dia gagal. Namun di konflik yang ke-2 (akhir) tokoh utama bisa jadi menang (karena ada juga yang tetap gagal).

3. Pilihlah Sudut Pandang yang Sesuai

Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca ketiga adalah memili sudut pandang yang sesuai keinginan penulis. Sudut pandang seorang penulis dalam menyajikan sebuah cerita ini penting. Cara membuat cerpen ini nantinya akan mempengaruhi hasil tulisan.

Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca terkait dengan penentuan sudut pandang dibagi menjadi tiga hal, sebagai berikut:

- Orang Pertama: Sudut pandang orang pertama penempatkan pembaca sebagai tokoh utama. Tanda sudut pandang orang pertama menggunakan “Aku.”

- Orang Kedua: Sudut pandang orang kedua, pembaca menjadi bagian di dalam cerita, namun bukan sebagai tokoh aku. Melainkan sebagai tokoh penggembira yang terlihat dengan tokoh “aku.”

- Orang Ketiga: Sudut pandang orang ketiga diposisikan sebagai orang lain atau penonton.

4. Perhatikan bagian Penokohan

Cara membuat cerpen keempat adalah mengembangkan bagian penokohan. Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca sangat penting memiliki tokoh. Di dalam cerpen, penokohan ibarat sebagai ruh, cerpen dengan memiliki beberapa tokoh di dalamnya akan menghidupkan ceritanya itu sendiri.

Bisa dikatakan, cerita cerpen tanpa adanya tokoh akan datar-datar saja dan tidak hidup, karena tidak ada emosi yang diciptakan di dalamnya. Bentuk penokohan untuk cerpen sendiri dibagi menjadi beberapa hal. Ada tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis.

Pada tokoh protagonis, tokoh yang menjadi pendukung utama dari cerita tersebut. Tokoh protagonis cenderung memiliki watak yang baik dan membutuhkan tokoh pendukung satu atau dua orang. Pada tokoh antagonis, tokoh yang di setting memiliki watak jahat bagi pembacanya.

Ciri tokoh antagonis ini dibenci oleh dua figure tokoh yang menentang karakternya. Kalau tritagonis, merupakan tokoh pembantu antara tokoh antagonis dan protagonis. Penokohan ini tidak banyak ditemui, bisa mencoba untuk menghadirkannya di dalam ceritamu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar