Jumat, 19 April 2019

Biografi Haji Agus Salim

Biografi Haji Agus Salim. Ia dikenal sebagai salah satu pahlawan Indonesia, Mengenai kehidupan Haji Agus Salim berikut profilnya. Haji Agus Salim lahir dengan nama Mashudul Haqyang berarti “pembela kebenaran”. Dia Lahir di Kota Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884.
Dia menjadi anak keempat Sultan Moehammad Salim, seorang jaksa di sebuah pengadilan negeri. Karena kedudukan ayahnya Agus Salim bisa belajar di sekolah-sekolah Belanda dengan lancar, selain karena dia anak yang cerdas.
Dalam usia muda, dia telah menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing; Belanda, Inggris, Arab, Turki, Perancis, Jepang, dan Jerman. Pada 1903 dia lulus HBS (Hogere Burger School) atau sekolah menengah atas 5 tahun pada usia 19 tahun dengan predikat lulusan terbaik di tiga kota, yakni Surabaya, Semarang, dan Jakarta.
Kehidupan Haji Agus Salim
Karena itu, Agus Salim berharap pemerintah mau mengabulkan permohonan beasiswanya untuk melanjutkan sekolah kedokteran di Belanda. Tapi, permohonan itu ternyata ditolak. Dia patah arang. Tapi, kecerdasannya menarik perhatian Kartini, anak Bupati Jepara. Sebuah cuplikan dari surat Kartini ke Ny. Abendanon, istri pejabat yang menentukan pemberian beasiswa pemerintah pada Kartini:
…Kami tertarik sekali kepada seorang anak muda, kami ingin melihat dia dikarunia bahagia. Anak muda itu namanya Salim, dia anak Sumatera asal Riau, yang dalam tahun ini, mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS, dan ia keluar sebagai juara. Juara pertama dari ketiga-tiga HBS! Anak muda itu ingin sekali pergi ke Negeri Belanda untuk belajar menjadi dokter. Sayang sekali, keadaan keuangannya tidak memungkinkan. – Surat R,A Kartini tertanggal 24 Juli 1903
Lalu, Kartini merekomendasikan Agus Salim untuk menggantikan dirinya berangkat ke Belanda, karena pernikahannya dan adat Jawa yang tak memungkinkan seorang puteri bersekolah tinggi. Caranya dengan mengalihkan beasiswa sebesar 4.800 gulden dari pemerintah ke Agus Salim. Pemerintah akhirnya setuju. Tapi, Agus Salim menolak.
Dia beranggapan pemberian itu karena usul orang lain, bukan karena penghargaan atas kecerdasan dan jerih payahnya. Salim tersinggung dengan sikap pemerintah yang diskriminatif. Apakah karena Kartini berasal dari keluarga bangsawan Jawa yang memiliki hubungan baik dan erat dengan pejabat dan tokoh pemerintah sehingga Kartini mudah memperoleh beasiswa?
Karir Politik Haji Agus Salim
Belakangan, Agus Salim memilih berangkat ke Jedah, Arab Saudi, untuk bekerja sebagai penerjemah di konsulat Belanda di kota itu antara 1906-1911. Di sana, dia memperdalam ilmu agama Islam pada Syech Ahmad Khatib, imam Masjidil Haram yang juga pamannya, serta mempelajari diplomasi. Sepulang dari Jedah, dia mendirikan sekolah HIS (Hollandsche Inlandsche School), dan kemudian masuk dunia pergerakan nasional.
Karir politik Agus Salim berawal di SI, bergabung dengan HOS Tjokroaminoto dan Abdul Muis pada 915. Ketika kedua tokoh itu mengundurkan diri dari Volksraad sebagai wakil SI akibat kekecewaan mereka terhadap pemerintah Belanda, Agus Salim menggantikan mereka selama empat tahun (1921-1924) di lembaga itu. Tapi, sebagaimana pendahulunya, dia merasa perjuangan “dari dalam” tak membawa manfaat. Dia keluar dari Volksraad dan berkonsentrasi di SI.
Pada 1923, benih perpecahan mulai timbul di SI. Semaun dan kawan-kawan menghendaki SI menjadi organisasi yang condong ke kiri, sedangkan Agus Salim dan Tjokroaminoto menolaknya. Buntutnya SI terbelah dua: Semaun membentuk Sarekat Rakyat yang kemudian berubah menjadi PKI, sedangkan Agus Salim tetap bertahan di SI. Karier politiknya sebenarnya tidak begitu mulus.
Dia pernah dicurigai rekan-rekannya sebagai mata-mata karena pernah bekerja pada pemerintah. Apalagi, dia tak pernah ditangkap dan dipenjara seperti Tjokroaminoto. Tapi, beberapa tulisan dan pidato Agus Salim yang menyinggung pemerintah mematahkan tuduhan-tuduhan itu. Bahkan dia berhasil menggantikan posisi Tjokroaminoto sebagai ketua setelah pendiri SI itu meninggal dunia pada 1934.
Peran Haji Agus Salim
Selain menjadi tokoh SI, Agus Salim juga merupakan salah satu pendiri Jong Islamieten Bond. Di sini dia membuat gebrakan untuk meluluhkan doktrin keagamaan yang kaku. Dalam kongres Jong Islamieten Bond ke-2 di Yogyakarta pada 1927, Agus Salim dengan persetujuan pengurus Jong Islamieten Bond menyatukan tempat duduk perempuan dan laki-laki. Ini berbeda dari kongres dua tahun sebelumnya yang dipisahkan tabir; perempuan di belakang, laki-laki di depan. ”Ajaran dan semangat Islam memelopori emansipasi perempuan,” ujarnya.
Agus Salim pernah menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada akhir kekuasaan Jepang. Ketika Indonesia merdeka, dia diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung. Kepiawaiannya berdiplomasi membuat dia dipercaya sebagai Menteri Muda Luar Negeri dalam Kabinet Syahrir I dan II serta menjadi Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Hatta. Sesudah pengakuan kedaulatan Agus Salim ditunjuk sebagai penasehat Menteri Luar Negeri.
Dengan badannya yang kecil, di kalangan diplomatik Agus Salim dikenal dengan julukan The Grand Old Man, sebagai bentuk pengakuan atas prestasinya di bidang diplomasi. Sebagai pribadi yang dikenal berjiwa bebas. Dia tak pernah mau dikekang oleh batasan-batasan, bahkan dia berani mendobrak tradisi Minang yang kuat. Tegas sebagai politisi, tapi sederhana dalam sikap dan keseharian.
Dia berpindah-pindah rumah kontrakan ketika di Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. Di rumah sederhana itulah dia menjadi pendidik bagi anak-anaknya, kecuali si bungsu, bukan memasukkannya ke pendidikan formal. Alasannya, selama hidupnya Agus Salim mendapat segalanya dari luar sekolah. ”Saya telah melalui jalan berlumpur akibat pendidikan kolonial,” ujarnya tentang penolakannya terhadap pendidikan formal kolonial yang juga sebagai bentuk pembangkangannya terhadap kekuasaan Belanda. Agus Salim wafat pada 4 November 1954 dalam usia 70 tahun.
Dalam teori komunikasi, pola berpikir seseorang dipengaruhi oleh latar belakang hidup di lingkungannya. Seorang tokoh yang berperan dalam gerakan moderen Islam di Indonesia, Agus Salim, memiliki pola berpikir yang dipengaruhi oleh lingkungannya dalam hal sosial-intelektual. Dia adalah anak dari pejabat pemerintah yang juga berasal dari kalangan bangsawan dan agama.
Jadi, sejak kecil ia hidup di lingkungan yang penuh dengan nuansa-nuansa keagamaan. Setelah menyelesaikan studi sekolah pertengahannya di Jakarta, dia bekerja untuk konsulat Belanda di Jeddah (1906-1909). Di sini dia mempelajari kembali lebih dalam tentang Islam, kendatipun dia memberi pengakuan: “meskipun saya terlahir dalam sebuah keluarga Muslim yang taat dan mendapatkan pendidikan agama sejak dari masa kanak-kanak, [setelah masuk sekolah Belanda] saya mulai merasa kehilangan iman.”
Walaupun demikian, tidak berarti bahwa Agus Salim adalah seorang yang anti-nasionalisme. Perjuangannya dalam mempersiapkan kemerdekaan bangsa kita adalah bukti bahwa dia adalah seorang yang berjiwa nasionalisme. Perjuangan Agus salim dalam meraih kemakmuran bagi rakyat Indonesia patut kita apresiasi bersama sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya, kenikmatan hidup saat ini yang kita rasakan di Indonesia tak lain dan tak bukan adalah hasil jerih payah dari para pejuang kemerdekan dan alangkah lebih baik apabila perjuangan mereka di masa lalu dapat kita hayati untuk merevitalisasi semangat dalam diri menggali secara konsisten khazanah-khazanah keislaman, kemoderenan, dan keindonesiaan.

Selasa, 16 April 2019

Struktur Novel Sejarah atau Cerita Sejarah


Struktur Novel Sejarah atau Cerita Sejarah

Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif, dan disajikan dengan daya khayal pengetahuan yang luas dari pengarang.

Sruktur Teks Cerita/Novel Sejarah

1. Pengenalan situasi cerita (ekspostion, orientasi)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan latar cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.

2. Pengungkapan peristiwa

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju konflik (rising action)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5. Penyelesaian (Evaluasi, resolusi)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama.

6. Koda

Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebih banyak menyerahkan kesimpulan akhir ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.


Psikologi remaja

Psikologi remaja


Perkembangan Psikologi Remaja. Bicara tentang psikologi remaja tentu tak lepas dari perkembangan psikologis remaja, yang mana dapat dikatakan suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12-22 tahun. Pada fase perkembangan psikologi remaja, anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya. Lebih lanjut tentang psikologi remaja simak disini.
Perkembangan Psikologi Remaja
1. Siapa Remaja itu?
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Baca selengkapnya di Batasan Usia Remaja
2. Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja
a. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :
1) Ciri-ciri Seks Primer
Perkembangan psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung. Psikologi remaja
2) Ciri-ciri Seks Sekunder
Perkembangan psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional.
b. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut
a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
e. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
f. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
g. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
c. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja
1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya

2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :
1) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
2) Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
d. Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). psikologi remaja
e. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
f. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
g. Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian


Tapak Suci SMK Muhammadiyah Lambu Kibang








Pengertian Paragraf Deskripsi

Pengertian Paragraf Deskripsi


Pengertian dan Contoh Paragraf Deskripsi - Paragraf deskripsi adalah sebuah paragraf yang menggambarkan atau melukiskan sebuah objek tertentu melalui kata-kata yang bisa merangsang panca indera sehingga pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri benda objek yang dideskripsikan oleh penulis.

Aspek-aspek yang digambarkan dapat berupa karakterstik, keadaan, sifat atau perasaan yang dimiliki oleh objek tersebut.

Tujuan paragarf deskripsi adalah memberi gambaran utuh kepada pembacanya agar mereka mengetahui apa yang sedang dibicarakan dengan jelas baik dalam hal bentuk fisik ataupun wujud yang abstrak seperti sikap, rasa dan lain-lain.

Paragraf deskripsi merupakan hasil observasi atau pengamatan, jadi informasi yang digunakan untuk menggambarkan suatu benda atau objek harus jelas dan sesuai fakta dan data yang ada pada objek tertentu.

Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi

1. Menggambarkan atau melukiskan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentu.
2. Melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
3. Menjelaskan ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian secara terperinci.
4. Banyak ditemukan kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat.

Pengembangan Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi dapat dikembangkan menjadi 3 jenis paragraf, yaitu paragraf deskripsi spatial, subjektif dan objektif

1. Deskripsi Spatial

Paragraf ini menggambarkan atau melukiskan suatu objek yang berupa ruang atau tempat.

Contoh:

Ruangan berukuran 7m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Dindingnya dicat dengan warna putih dengan sedikit corak hitam pada bagian bawahnya. 3 buah sofa empuk berwarna biru dan sebuah meja kayu diletakkan di tengah-tengah ruangan. Sebuah rak buku yang lumayan besar diletakan di pojok ruangan bersandar pada dinding. Disana banyak terdapat buku-buku seperti majalah, buku pelajaran, novel yang disusun dengan rapih dan urut. Sebuah pot yang berisi pohon palem kecil disandingkan dengan rak buku itu yang seakan-akan menyatu dengan rak buku yang dicat dengan warna hijau muda. Sirkulasi udara di dalam ruangan itu sangat lancar karena memiliki 2 buah jendela yang cukup besar.  Diluar ruangan, terdapat sebuah taman bunga kecil berukuran 3m x 4m yang ditanami beberapa tanaman hias seperti mawar, melati dan bougenvil. Indahnya taman bunga itu turut menambah kesejukan suasana di ruang OSIS SMA N 3 Suka Maju.



Keterampilan Membaca

Keterampilan Membaca



Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh kita. Namun, sering kali kita merasa malas, jengah, dan jenuh ketika harus membaca sebuah teks yang panjang. Bahkan, setelah selesai membaca seluruh teks ternyata kita belum memahami isi bacaan tersebut, yang kemudian memaksa kita untuk membacanya berulang kali. Tapi, apakah dengan membaca berulang kali akan menambah pemahaman kita? mungkin, seberapa efektifkah cara membaca kita?.
Setiap individu mungkin memiliki kemampuan yang berbeda untuk memahami suatu tulisan/bacaan. Faktor kebiasaan untuk membaca pun berperan besar dalam meningkatkan kemampuan mencerna isi suatu tulisan. Tentu saja Pemilihan teknik yang tepat mungkin sangat berpengaruh agar seseorang dapat mengambil inti sari sebuah teks.
Bagaimanakah cara membaca efektif yang mungkin dapat membantu kita dalam  memahami isi suatu bacaan?. Nah, berikut ini beberapa panduan/tips membaca yang efektif.
Teknik membaca efektif:
1. Preview/Pratinjau
2. Menyusun pertanyaan
3. Mencatat
4. Merangkum
5. Review dan refleksi
A. Preview
Dalam proses preview,  hendaknya seseorang membaca suatu teks dengan cara skimming (membaca dengan cepat) atau scanning (membaca dengan teknik memindai).
Skimming adalah teknik membaca yang memungkinkan mata Anda melakukan perjalanan cepat di setiap halaman, berhenti di sana-sini untuk mendaftar gagasan utama. Prosedur  teknik skimming  adalah sebagai berikut:
·         Membaca judulnya.
·         Perhatikan nama penulis.
·         Perhatikan tanggal dan tempat publikasi.
·         Baca paragraf pertama sepenuhnya.
·         Baca sub-judul dan kalimat pertama dari paragraf yang tersisa.
Pada saat Anda membaca, temukan ide utama, kata kunci (kata yang memberitahu Anda siapa, apa, kapan, dimana, berapa banyak, dan seberapa banyak), dan penanda transisi (kata-kata seperti ‘namun’, ‘atau’, ‘sehingga’, ‘kemudian’, dan sebagainya), yang menunjukkan arah ide-ide dalam teks tersebut.
Scanning adalah teknik membaca suatu informasi dengan cara bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut kita dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita sedang membaca Koran, mencari judul-judul atau topik berita yang dianggap menarik.
Kedua cara di atas dapat mempersingkat waktu membaca dan menghemat energi kita.
B. Menyusun pertanyaan
Membaca efektif adalah membaca aktif. Untuk mengubah membaca pasif menjadi membaca aktif adalah dengan cara selalu mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bacaan. Motivasi seseorang dalam membaca tentu saja akan mendorong rasa ingin tahu, rasa ingin tahu inilah yang kemudian akan melahirkan pertanyaan demi pertanyaan.
Agar dapat membaca aktif terlebih dahulu  kita harus memahami tujuan membaca suatu teks. Selama proses preview, catat pertanyaan sebanyak mungkin, mungkin dengan cara mengubah judul menjadi pertanyaan dan temukan hubungan/koneksi antar kalimat, paragraf, bahkan antar bab. Lihat dan pahami bagaimana struktur ide yang dikembangkan oleh si penulis.
C. Mencatat
Alasan untuk membuat catatan adalah:
·         untuk mempertahankan perhatian ketika Anda membaca,
·         untuk memfokuskan perhatian Anda,
·         untuk membiasakan diri dengan bahan primer dan sekunder pada suatu subjek tertentu,
·         untuk menganalisis asumsi dan strategi retoris penulis,
·         untuk bahan membuat  ringkasan materi.
Beberapa petunjuk untuk membuat catatan:
·         Selalu mencatat rincian bibliografi dari teks yang kita baca.
·         Menulis pada satu sisi kertas saja.
·         Tinggalkan lebar margin untuk komentar dan lintas-referensi.
·         Gunakan judul, sub-judul, dan diagram.
·         Buat catatan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan tentu saja tetap dapat kita pahami. Pastikan catatan tersebut dapat terbaca dengan baik.
D. Merangkum
Ringkasan/rangkuman adalah kumpulan catatan pendek yang  merekam poin-poin utama  dari suatu bacaan/teks.
E.  Review dan refleksi
Sangat penting kita meninjau ulang dan merenungkan apa yang telah dibaca. Hal ini sangat penting dalam meningkatkan kemampuan memori kita untuk memahami dan mengingat dalam jangka waktu yang lama.
Berikut adalah beberapa cara latihan review dan latihan refleksi:
a. Uji pemahaman Anda tentang materi dengan mencoba untuk menjawab pertanyaan pratinjau Anda tanpa mengacu ke catatan Anda.
b. Tuliskan arti dan kegunaan materi yang dibaca untuk memahami konsep dan prinsip lainnya.
c. Evaluasi teks dalam hal daya informatif suatu teks/bacaan.
d. Membuat catatan refleksi diri setelah selesai membaca.
Sebetulnya efektivitas proses membaca sangat bergantung pada diri kita sendiri.
Bibliografi:

. Membaca Cepat Dan Efektif 
Apakah Anda tahu, apa yang dimaksud dengan membaca cepat dan efektif? Ya, membaca cepat dan efektif bukan berarti asal membaca cepat saja, sehingga begitu selesai membaca tak ada yang diingat dan dipahami. Dua hal pokok yang harus Anda ketahui dalam membaca cepat adalah tingkat kecepatan dan persentase pemahaman bacaan yang tinggi.
Anda dikatakan sebagai pembaca cepat yang baik bila mampu mengatur irama kecepatan membaca sesuai dengan tujuan, kebutuhan, dan keadaan bahan yang dibaca, serta dapat menjawab sekurang-kurangnya 60 persen dari bahan yang Anda baca. Untuk tingkat pemula, kecepatan membaca Anda diharapkan dapat mencapai 120-150 kpm (kata per menit). Kecepatan tersebut diupayakan terus meningkat seiring dengan latihan membaca cepat yang Anda lakukan. Kecepatan membaca yang Anda lakukan pasti tidak monoton/konstan. Artinya, pada saat membaca bagian yang tidak Anda perlukan kecepatan harus terus melaju, tetapi pada bagian yang Anda butuhkan kecepatan membaca dikurangi.
Kecepatan membaca harus diimbangi dengan pemahaman terhadap bacaan tersebut. Anda sebagai pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan bagian penting dari bahan bacaan tersebut secara cepat. Dan sebaliknya, Anda harus membiarkan, bahkan melewati bagian yang kurang penting bila memang tidak diperlukan. 
Pada umumnya, setiap baris dalam bacaan terdiri dari 8 – 12 kata yang terdiri atas satuan frasa dan klausa. Bila Anda membaca dan mengartikannya kata demi kata pada setiap baris. Maka diperlukan waktu baca yang lama. Selain itu, pemahaman Anda terhadap bacaan pun akan terganggu karena tidak memperhatikan makna kata dalam konteks kalimat.
Bila demikian yang Anda lakukan, maka Anda termasuk pembaca yang buruk.Bila Anda pembaca yang efektif maka Anda hanya akan melihat satuan-satuan pikiran pada setiap baris dalam bacaan, yaitu yang berupa frasa, klausa, atau kata-kata kunci. Karena bagian yang dilihat dari setiap baris bacaan hanya sedikit maka perpindahan gerak mata akan cepat, dan akhirnya Anda pun dapat membaca lebih cepat.
Sebelum Anda sampai pada pelatihan membaca cepat, hal utama yang perlu Anda ingat lagi adalah teknik membaca cepat yang benar (Ingat modul membaca cepat).1

B. Beberapa tujuan dan manfaat yang Anda peroleh.
Mengenali topik bacaan. Jika Anda pergi ke toko buku atau perpustakaan. Anda ingin mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang Anda pilih. Untuk keperluan tersebut, Anda melakukan membaca cepat beberapa menit (browsing) untuk melihat bahan yang dibaca. Sekedar untuk mengetahui isi bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan memilih artikel di majalah dan surat kabar(kliping). 
Mengetahui pendapat orang (opini). Di sini Anda sudah mengetahui topic yang dibahas, selanjutnya Anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap masalah yang dibahas. Untuk itu, Anda tinggal membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut. Anda cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh penulisnya (redaksi).
Mendapatkan bagian penting yang diperluan. Anda perlu melihat semua bahan bacaan itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan alinea secara lengkap.
Mengetahui organisasi penulisan. Dengan teknik membaca cepat maka dapat segera mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam kesatuan pikiran, serta mencari hubungan antarbagian dalam bacaan itu.
Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca. Misalnya dalam mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah. 

C. Manfaat membaca cepat sebagai berikut.
 Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat danefektif.
Ø
 Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan.
Ø
 Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian yang tidak kita perlukan.
Ø
 Dalam modul membaca cepat, Anda tentu masih ingat beberapa gangguan yang dapat menghambat kecepatan membaca. Cobalah Anda ceritakan gangguan- gangguan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.
Ø
BAB III
METODE SQ3R
A. PENGERTIAN METODE SQ3R
Metode SQ3R yang di kembangkan oleh Prof. Francis P.Robinson, seorang guru besar psikologi dari Ohio State Unifersity sejak tahun 1941. Nurhadi (1989) memberi istilah syrtabaku (survey, Tanya, baca, katakana, ulang). SQ3R merupakan metode yang sangat baik untuk membaca secara intensif dan rasional.Metode inilebih tepat di perlukan untuk keperluan studi. Karena itu metode ini di rancang menurut jenjang yang memungkinkan siswa untuk belajar sistematis, dan efisien.
B. MEMBACA EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R
Ada banyak metode membaca yang ditawarkan ilmuwan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satunya yakni metode SQ3R. Metoda SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
Membaca dengan metoda SQ3R terdiri atas lima tahapan proses yaitu :
1. Survey atau meninjau
2. Question atau bertanya
3. Read atau membaca
4. Recite atau menuturkan
5. Review atau mengulang

1. SURVEY
Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. Apa yang ditinjau? Baca Judul Hal ini dapat membantu untuk memfokuskan pada topik bab : 
 Baca Pendahuluan Memberikan orientasi dari pengarang mengenai hal
ü-hal penting dalam bab
 Baca kepala judul/subbab Memberikan gambaran mengenai kerangka pemikiran
ü
Perhatikan grafik, diagram adanya grafik, diagram dan gambar ditujukan untuk memberikan informasi penting sebagai tambahan atas teks
Perhatikan alat Bantu baca Termasuk huruf miring, definisi, pertanyaan di akhir bab yang ditujukan untuk membantu pemahaman dan mengingat.
2. QUESTION
Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala judul/subbab yang biasanya dicetak tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per satu dan ubah kepala judul ini jadi beberapa pertanyaan.
Tulislah pertanyaan-pertanyaan itu pada suatu kolom dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom sisanya untuk jawaban yang diperoleh selama membaca. Misalkan kita membaca buku tentang “Belajar di SMA” dan kepala judulnya adalah “Manfaatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahmu”. Pertanyaan yang dapat kita mundulkan adalah “Mengapa kita harus memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler?” dan “Bagaimana caranya kita bisa ikut terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler?”.
3. READ
Dengan membaca, kita mulai mengisi informasi ke dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat pada proses Survey. Bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang kita buat pada Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan dengan kata-kata sendiri di kertas yang pada 2/3 kolom yang disiapkan.
Ingat, “Jangan Membaca di Tempat Tidur”
4. RECITE
Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan proses Recite ini kita bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang dibaca. Proses ini dilakukan setelah kita menyelesaikan suatu sub-bab.
Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.
5. REVIEW
Review membantu kita untuk meyempurnakan kerangka pemikiran dalam suatu bab dan membangun daya ingat kita untuk bahan pada bab tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain.
BAB IV
KESIMPULAN
Kegiatan membaca cepat merupakan suatu kebutuhan. Realita menuntut kita untuk memiliki kemampuan membaca cepat mengingat begitu banyaknya informasi melalui berbagai media cetak yang terbit berjuta juta eksemplar setiap harinya atau karena kebutuhan penyelesaian tugas atau lainnya. Membaca cepat pada hakikatnya merupakan kegiatan membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak melupakan masalah pemahaman serta mengatur irama sesuai dengan keadaan bahan yang dibacanya.
Membaca cepat memiliki tujuan antara lain untuk mengenali topic bacaan, mengetahui pendapat orang lain (opini); untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya; mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok; dan untuk menyegarkan kembali apa yang pernah dibaca.
Ada beberapa faktor yang menghambat kecepatan membaca, yaitu vokalisasi atau membaca dengan suara atau bergumam, menggerakkan bibir atau pada saat membaca, menunjuk dengan jari atau benda lain, kebiasaan selalu kembali (regresi) ke belakang,dan subvokalisasi atau melafalkan dalam hati atau pikiran kata-kata yang dibaca.
Ada dua teknik membaca cepat yang di gunakan, yaitu Skimming dan Scaning. Skiming adalah upaya untuk mengambil intisari dari suatu bacaan,yaitu ide pokok atau detil penting. Scaning adalah teknik membaca cepat untuk memperoleh suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain,tetapi langsung pada masalah yang di cari.

PENUTUP

Pada intinya membaca memiliki beberapa strategi yang bertujuan agar apa yang telah kita baca tidak hilang begitu saja.
Dan akhinya penulis hanya dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca tentang beberapa metode aturan membaca.
Apabila ada kesalahan dalam penulisan, ataupun ejaan kata yang membuat pembaca kurang sependapat dengan apa yang telah penulis sampaikan, kiranya dapat memberikan ma’af yang sebesarnya dan semoga apa yang telah disampaikan bisa memberikan sedikit manfaat kepada para pembaca pada umumnya dan kepada penulis secara khususnya.