Pengertian
dan Contoh Kalimat Majemuk berdasarkan Jenis-Jenisnya
Pengertian Kalimat Majemuk
Dalam menyusun sebuah paragraf, kamu
bisa mengkombinasikan dua atau lebih kalimat tunggal menjadi satu. Nah,
kombinasi kalimat tunggal itu lah yang disebut sebagai kalimat majemuk.
Melansir dari berbagai sumber, kalimat majemuk adalah sebuah
kalimat yang terdiri dari dua klausa utama atau lebih, dan masing-masing dapat
berdiri sebagai kalimat yang lepas.
Jenis-Jenis dan Contoh Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dibagi menjadi empat jenis, yaitu kalimat majemuk
setara, rapatan, campuran, dan bertingkat. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat
majemuk setara terdiri dari klausa-klausa yang memiliki hubungan setara. Kata
penghubung atau konjungsi yang biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara
adalah konjungsi koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, dan kemudian. Berikut adalah jenis-jenis dari kalimat majemuk setara beserta
contohnya.
a. Kalimat majemuk setara sejalan
Terdiri
dari dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan sejalan. Dihubungkan oleh
konjungsi, seperti dan, lalu, ketika, sementara. Contohnya:
·
Ani sedang menggambar dan Budi mandi.
·
Feri main di depan rumah, lalu makan masakan
ibunya.
·
Kereta bayi itu didorong ayah ketika menemani
ibu membeli baju.
b. Kalimat majemuk setara berlawanan
Terdiri
dari dua klausa atau lebih yang saling berlawanan. Dihubungkan oleh kata hubung
tetapi, melainkan, sedangkan. Contohnya:
·
Meri tidak pernah lupa menabung, sedangkan
Feri selalu menghabiskan uangnya.
·
Jono baru saja sampai rumah, tetapi adiknya
tidak ada di rumah.
·
Ayah tidak membeli mobil baru, melainkan
mobil bekas.
c. Kalimat majemuk setara hubungan
sebab-akibat
Terdiri
dari dua klausa yang menunjukkan hubungan sebab akibat. Dihubungkan oleh
konjungsi sebab, karena, sehingga, maka. Contohnya:
·
Roni memakan makanan terlalu pedas, sehingga
ia jadi diare.
·
Sinta bangun kesiangan, sebab ia tidur terlalu
malam kemarin.
·
Nita mampu menjadi juara kelas karena ia
selalu belajar dengan tekun.
Baca
Juga: Kumpulan Contoh Kalimat Tunggal berdasarkan Jenisnya, Lengkap!
d. Kalimat majemuk setara penguat
Kalimat
ini memiliki klausa yang berfungsi sebagai penguat klausa lainnya. Contohnya:
·
Pak Rudi memang terkenal pelit, terlebih pada
orang yang tidak ia sukai.
·
Andi sudah sering ditegur, bahkan ia
mendapatkan SP dari atasannya.
·
Fuad adalah anak yang sopan, terlebih pada
orang tua.
e. Kalimat majemuk setara pemilihan
Kalimat
majemuk ini memiliki dua klausa atau lebih yang merupakan pilihan. Contohnya:
·
Anak itu bisa mendapatkan beasiswa berupa
uang pesangon atau belanja buku setiap bulan.
·
Saya harus membersihkan rumah terlebih dahulu
atau tidak diijinkan untuk menonton konser nanti malam.
·
Ratih menjadi bingung harus pergi bersama
Galih atau Sari.
f. Kalimat majemuk setara berurutan
Kalimat
majemuk setara berurutan merupakan kalimat majemuk yang memiliki kelompok kata
yang saling berurutan. Contohnya:
·
Ali akan belanja sayur dahulu sebelum pulang
ke rumah.
·
Sesudah berdagang di pasar kemudian ibu
melakukan tugasnya di rumah.
·
Ani akan berkunjung ke rumah pamannya dulu
setelah itu ia akan pergi ke rumah temannya.
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat
majemuk rapatan merupakan kalimat majemuk yang memiliki beberapa kalimat
tunggal untuk dijadikan sebagai satu kalimat utuh. Biasanya, kalimat ini akan
dipisah atau digabung dengan menggunakan tanda baca koma (,). Konjungsi yang
biasa digunakan pada kalimat majemuk rapatan, antara lain dan, juga, serta, dan lain lain. Contohnya:
·
Diah membeli sayur. Diah membeli gula. Diah
membeli beras.
Kalimat ini dapat digabung menjadi Diah membeli sayur, gula, dan beras.
·
Ayah memakan sayur bayam. Ayah memakan tempe.
Ayah memakan tahu.
Kalimat ini dapat digabung menjadi Ayah memakan sayur bayam, tahu, dan tempe.
·
Ani sedang duduk di teras. Ani sampai
melamun.
Kalimat ini dapat digabung menjadi Ani sedang duduk di teras bahkan sampai
melamun.
3. Kalimat Majemuk
Bertingkat
Kalimat
majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki anak kalimat (kalimat yang
bergantung pada kalimat lainnya) dan induk kalimat (kalimat yang tidak
bergantung pada
kalimat
manapun). Kalimat ini juga kerap disebut sebagai kalimat kompleks.
Konjungsi
yang digunakan pada kalimat majemuk bertingkat adalah konjungsi yang tidak
setara, seperti meskipun, walaupun, supaya,
agar, karena, sehingga, sebab, maka, ketika, apabila, bahwa, dan sebagainya. Berikut ini adalah jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat.
a. Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu
Antara
anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan oleh konjungsi yang menandakan
waktu, seperti sejak, sebelum, ketika, sesudah, sampai, saat, dan lain-lain.
Contohnya:
·
Nisa pergi ke warung, ketika Alya berkunjung
kerumahnya.
·
Ani datang ke rumah Alya sampai ibu Alya
pulang dari kantor.
·
Saat ibu pulang dari pasar, Feri belum ada di
rumah.
b. Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat
Antara
anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan oleh konjungsi syarat yang
menjelaskan suatu kondisi harus dipenuhi oleh kondisi lain. Konjungsi yang
dimaksud, antara lain apabila, jika, seandainya, asalkan. Contohnya:
·
Aku pasti juara satu seandainya kemarin aku
rajin belajar.
·
Aku pasti bermain ke rumahmu apabila aku
punya waktu luang.
·
Apabila ayah membeli makan siang, aku akan
mentraktirnya makan malam.
Baca
Juga: Apa Sih Bedanya Kalimat Langsung & Tidak Langsung? Berikut
Pengertian, Ciri-Ciri, Contohnya
c. Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan
Antara
anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan menggunakan kata penghubung yang
menyatakan tujuan/maksud kedepannya, seperti agar, supaya, biar, dan lain-lain.
Contohnya:
·
Doni bekerja dengan keras agar bisa menutupi
kebutuhan keluarganya.
·
Fani pergi kesekolah biar mendapat pujian
dari bibinya.
·
Supaya menjadi juara 1, Doni selalu belajar
dan mengerjakan PR.
d. Kalimat majemuk bertingkat hubungan
perbandingan
Kalimat
ini dihubungkan menggunakan konjungsi yang menyatakan perbandingan, seperti
ibarat, daripada, bagaikan, seperti, laksana, dan lainnya. Contohnya:
·
Seperti pinang di belah dua, mukanya sangat
mirip dengan kakaknya
·
Gani lebih memilih fisika, daripada kimia.
·
Bagaikan langit dan bumi, Risa sangat berbeda
dengan kakak pertamanya.
e. Kalimat majemuk bertingkat hubungan
perlawanan (konsesif)
Kalimat
ini memiliki kata konjungsi yang menyatakan hubungan perlawanan, seperti
walaupun, kapanpun, biarpun, dan lain-lain. Contohnya:
·
Meskipun dirinya sekarang menjomblo, dirinya
tidak merasa kesepian.
·
Usahanya memang sudah gagal, meskipun ia
sudah bekerja sekeras mungkin.
·
Ayah selalu siap kapanpun ibu membutuhkan
bantuan.
Baca Juga: Contoh Kalimat Simpleks & Kompleks disertai Pengertian,
Ciri-Ciri, Jenisnya
f. Kalimat majemuk bertingkat hubungan
sangkalan
Kalimat
ini memiliki konjungsi yang menyatakan sangkalan, seperti seakan-akan,
seolah-olah, dan lain-lain. Contoh:
·
Terkadang orang yang berbicara menyakiti
orang lain seolah-olah hanya dirinyalah yang hidup di muka bumi ini.
·
Fani bertengkar dengan Tias, seakan-akan
semua emosinya diluapkan.
·
Joko memakan semua makanan di meja,
seakan-akan ia belum makan selama satu tahun.
g. Kalimat majemuk bertingkat hubungan
penyebab
Kalimat
ini menjelaskan mengenai hubungan sebab dari induk kalimat. Biasanya kalimat
ini menggunakan kata penghubung sebab, karena, oleh karena, dan lain-lain.
Contohnya:
·
Dia sedang merasa senang karena ibunya yang
sudah lama pergi kini sudah pulang dari arab.
·
Rangga menderita penyakit jantung karena dia
suka menghisap rokok.
·
Oleh karena terlalu sering berolahraga, kaki
ayah jadi kram dan pegal-pegal.
h. Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat
Kalimat
ini menggunakan kata konjungsi yang menyatakan akibat, seperti sampai-sampai,
maka, sehingga, dan lain-lain. Contohnya:
·
Andi memukul Alya, sehingga ibu Alya marah
kepada Andi.
·
Andi memarahi ibunya sampai-sampai Fani
menangis tersedu.
·
Karena lapar, maka ular itu memakan ayam.
Baca
Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Konjungsi Antarkalimat disertai
Contohnya
i. Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara
Kalimat
ini menjelaskan keterangan cara dari anak kalimat ke induk kalimat. Biasanya
kalimat ini menggunakan kata “dengan”. Contohnya:
·
Ani belajar menggunakan laptop dengan dibantu
oleh kakaknya.
·
Ina belajar bahasa Inggris dengan menggunakan
kamus bahasa.
·
Dengan menggunakan telepon, Rudi menyampaikan
rasa rindu pada kekasihnya.
j. Kalimat majemuk bertingkat hubungan alat
Kalimat
majemuk jenis ini terdapat penjelasan mengenai cara atau alat yang digunakan
dalam kejadian, biasanya ditandai dengan konjungsi, seperti dengan atau tanpa.
Contohnya:
·
Menteri Keuangan mengontrol perekonomian
dengan menaikkan pajak bagi rakyat.
·
Kompor listrik bisa menghangatkan makanan
tanpa menggunakan api.
·
Gisela menjemur pakaian di halaman belakang
dengan menggunakan jemuran yang terbuat dari tali.
k. Kalimat majemuk bertingkat hubungan hasil
Kalimat
ini memiliki konjungsi yang menunjukkan hasil, berupa kata “makanya”.
Contohnya:
·
Fani anak yang nakal makanya ibunya tidak suka
memberi saran tegas untuk Fani.
·
Andi anak yang malas makanya guru sering
menegur Andi dengan nada tegas.
·
Juju selalu belajar makanya ia jadi juara
satu di kelasnya.
l. Kalimat majemuk bertingkat hubungan
penjelasan
Kalimat
ini menjelaskan makna atau penjelasan yang didapat dari induk kalimat. Biasanya
kalimat ini menggunakan kata penghubung “bahwa”. Contohnya:
·
Ani berbicara dengan Ria bahwa seseorang
telah menculik adiknya saat pulang sekolah.
·
Ani belajar untuk mandiri setelah mendengar
saran dari ayahnya bahwa menjadi orang mandiri akan membawanya lebih sukses.
·
Pembawa acara berita tersebut sangat semangat
menjelaskan kronologi kecelakaan bahwa ada mobil menabrak rumah warga di
pinggir jalan.
Baca
Juga: Kumpulan Contoh Kalimat Imperatif beserta Pengertian, Ciri-Ciri,
dan Jenisnya
m. Kalimat majemuk bertingkat hubungan
kenyataan
Kalimat
ini memiliki kata konjungsi, seperti padahal dan sedangkan. Contohnya:
·
Ani bermain ponsel padahal adiknya
menagis-nangis mencarinya.
·
Dian pergi ke Jakarta sedangkan ibunya di
kampung sendirian tanpa saudara.
·
Kerajinan tangan ini sangat mudah padahal
pembuatannya rumit.
n. Kalimat majemuk bertingkat hubungan
atribut
Kalimat
ini menggunakan kata penghubung “yang”. Contohnya:
·
Dia yang makan pisang itu adalah adik saya.
·
Ibu yang memakai baju biru itu adalah ibu
saya.
·
Masalah yang menimpa Runi sangat pelik.
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat
majemuk campuran merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat. Selain itu, kalimat majemuk campuran memiliki ciri, yaitu
terdiri dari tiga klausa dalam satu kalimatnya. Contohnya:
·
Keinginan itu selalu tertunda karena Dedi
lebih berkonsentrasi ke lembaga pendidikan di luar negeri, sedangkan orang
tuanya memilih pendidikan di dalam negeri.
·
Ketika malam mulai mencekam, kutarik selimut
itu dan kupejamkan mata ini, tetapi rasa takut itu tidak juga pergi dari hati
dan pikiranku.
·
Karena tidak pernah menyimak pelajaran di
sekolah, Bobi mendapat nilai jelek dan harus tidak naik kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar