Ciri-ciri
cerpen:
1.
Alur sederhana
Cerita
pendek tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan
cerita umumnya hanya satu. Cerita pendek modern hanya sedikit mengandung alur.
Plot tunggal yang mudah diisi adalah salah satu ciri khas cerita pendek dan
membantu membentuk karakteristik lainnya.
2.
Penokohan terbatas
Cerpen
juga biasanya hanya memiliki jumlah tokoh yang terbatas serta waktu penceritaan
yang singkat.
3.
Setting padat dan jelas
Paragraf
pembuka cerita pendek harus dengan cepat menggambarkan latar cerita. Pembaca
harus tahu kapan dan di mana cerita itu berlangsung.
4.
Bagian akhir
Bagian
akhir dari cerita pendek merupakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan
yang telah terjadi di dalam cerita serta penyampaian pesan moral.
5. Panjang cerita
Seperti
dijelaskan sebelumnya, panjang cerpen tidak lebih dari 10 kata. Cerpen dapat
dibaca dengan sekali duduk.
6.
Gaya bahasa sederhana
Pada
cerpen, diksi dan gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu rumit. Ini membuat
cerpen lebih mudah dan cepat dipahami pembaca.
7.
Pesan moral
Di
akhir cerpen, biasanya akan ditemukan pesan moral yang terkandung. Pesan moral
ini bisa berupa pesan tersurat maupun tersirat.
8.
Subjek
Cerita
pendek biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema bisa
berkisar dari sesuatu yang biasa-biasa saja seperti tugas sehari-hari atau yang
mendebarkan seperti dongeng hantu.
1. Pertama Tentukan Genre
Cara
membuat cerpen pertama adalah tentukan genrenya. Mulai dari yang romantis,
misteri, komedi, horor, dan inspiratif. Bagi pemula, cara membuat cerpen yang
menarik untuk dibaca lebih baik pilih genre yang disukai dan paling diminati.
Pentingnya cara membuat cerpen dengan menentukan genre terlebih dahulu agar
penulis lebih fokus dalam membuat cerpen. Selain itu, genre cerpen akan mempengaruhi
segmentasi atau target pembaca.
2.
Mulailah dengan Menyajikan Konflik
Cara
membuat cerpen yang menarik untuk dibaca kedua mulailah dari penyajian konflik.
Tujuan dari cara membuat cerpen ini agar pembaca merasa penasaran. Banyak yang
merasa kesulitan menciptakan konflik, salah satu cara membuat cerpen dengan
menciptakan konflik adalah membuat masalah.
Sama
halnya dengan hidup nyata manusia, tanpa permasalahan hidup, hidup terasa
hambar. Lalu apa saja yang membuat seseorang berhamburan keluar rumah selain
sebuah permasalahan dan kehebohan? Mulailah cara membuat cerpen dengan
menyajikan konflik, ya.
Konflik
yang ada dalam cerpen atau karya sastra bermacam-macam bentuknya. Meski
sebenarnya ada yang disuguhkan di awal dan akhir cerita, adapula
yang disuguhkan ditengah-tengah saja. Jika disuguhkan di awal cerita, biasanya
tokoh utama akan menghadapi suatu konflik dan dia gagal. Namun di konflik yang
ke-2 (akhir) tokoh utama bisa jadi menang (karena ada juga yang tetap gagal).
3.
Pilihlah Sudut Pandang yang Sesuai
Cara
membuat cerpen yang menarik untuk dibaca ketiga adalah memili sudut pandang
yang sesuai keinginan penulis. Sudut pandang seorang penulis dalam menyajikan
sebuah cerita ini penting. Cara membuat cerpen ini nantinya akan mempengaruhi
hasil tulisan.
Cara
membuat cerpen yang menarik untuk dibaca terkait dengan penentuan sudut pandang
dibagi menjadi tiga hal, sebagai berikut:
-
Orang Pertama: Sudut pandang orang pertama penempatkan pembaca sebagai tokoh
utama. Tanda sudut pandang orang pertama menggunakan “Aku.”
-
Orang Kedua: Sudut pandang orang kedua, pembaca menjadi bagian di dalam cerita,
namun bukan sebagai tokoh aku. Melainkan sebagai tokoh penggembira yang
terlihat dengan tokoh “aku.”
-
Orang Ketiga: Sudut pandang orang ketiga diposisikan sebagai orang lain atau
penonton.
4.
Perhatikan bagian Penokohan
Cara
membuat cerpen keempat adalah mengembangkan bagian penokohan. Cara membuat
cerpen yang menarik untuk dibaca sangat penting memiliki tokoh. Di dalam
cerpen, penokohan ibarat sebagai ruh, cerpen dengan memiliki beberapa tokoh di
dalamnya akan menghidupkan ceritanya itu sendiri.
Bisa
dikatakan, cerita cerpen tanpa adanya tokoh akan datar-datar saja dan tidak
hidup, karena tidak ada emosi yang diciptakan di dalamnya. Bentuk penokohan
untuk cerpen sendiri dibagi menjadi beberapa hal. Ada tokoh protagonis,
antagonis, dan tritagonis.
Pada
tokoh protagonis, tokoh yang menjadi pendukung utama dari cerita tersebut.
Tokoh protagonis cenderung memiliki watak yang baik dan membutuhkan tokoh
pendukung satu atau dua orang. Pada tokoh antagonis, tokoh yang di setting
memiliki watak jahat bagi pembacanya.
Ciri
tokoh antagonis ini dibenci oleh dua figure tokoh yang menentang karakternya.
Kalau tritagonis, merupakan tokoh pembantu antara tokoh antagonis dan
protagonis. Penokohan ini tidak banyak ditemui, bisa mencoba untuk
menghadirkannya di dalam ceritamu.