PROGRAM DAN CARA BELAJAR SISWA SMK
Belajar adalah usaha untuk memperoleh
kepandaian atau ilmu pengetahuan.
Belajar dikatakan berhasil jika ada
perubahan tingkah laku ke arah perbaikan.
Prinsip-prinsip belajar, antara lain:
1. Motivasi belajar. Ada 2 yaitu: intern
(contohnya cita-cita) dan ekstern (contohnya disuruh orang tua). Misalnya (saya
mencontohkan dua siswa yang ngobrol sendiri ketika saya bicara): Imam
bercita-cita ingin menjadi mekanik handal, sehingga ia masuk SMK N 1 Kutasari
dan memilih kompetensi keahlian TSM (Teknik Sepeda Motor). Ketika ada tugas
praktek dari guru, Imam menyelesaikannya dengan penuh semangat agar bisa
menjadi mekanik handal yang ia cita-citakan. Mari kita bandingkan dengan Garda
yang masuk TSM SMK N 1 Kutasari tanpa cita-cita. Ketika ada tugas praktek, ia
malas menyelesaikan karena tidak ada keinginan untuk bisa. Bagaimana jika
motivasi Garda berangkat ke sekolah karena takut dimarahi orangtua? Hampir sama
dengan siswa yang tidak punya motivasi ya…yang penting mengikuti pelajaran,
tidak ada semangat, tidak ada gairah.
2.
Fokus.
Hindari hal-hal yang dapat menghambat proses belajar, misalnya patah hati. Yang
ini kelewatan, belum saya sampaikan di kelas. Yaah, saya kan bukan malaikat
apalagi bidadari. Hanya manusia biasa tempatnya salah dan lupa, right?
Tapi akan tetap saya jelaskan di sini. Misalnya, Jeni sedang menyelesaikan
latihan soal matematika. Tiba-tiba handphone bersuara karena ada chating dari
beberapa temannya. Maka, Jeni pun membalas chat tersebut. Lalu, Jenimelanjutkan
latihan soal lagi, chating lagi, demikian seterusnya. Coba bayangkan, kira-kira
Jeni bisa menyelesaikan latihan soalnya tidak? Ada beberapa kemungkinan.
Mungkin selesai, tapi asal selesai alias belum tentu benar (sekedarnya saja,
tidak diresapi).
3. Memahami dulu, baru menghafal. Kalau
sekedar menghafal mungkin hanya butuh waktu sepuluh menit, tapi satu jam
kemudian sudah lupa. Sedangkan kalau memahami dulu baru menghafal, mungkin
butuh waktu lebih lama (misal 1 jam), tapi kita akan mengingatnya sampai
sebulan kemudian, bahkan lebih. Kita juga bisa membuat singkatan unik biar
mudah mengingat. Waktu SD, guru saya membuat singkatan MEJIKUHIBINIU dari 7
warna pelangi, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nilai, ungu. Guru Anda
juga khan? Hihii. Dan saya masih hafal sampai sekarang.
4. Yakin. Percaya bahwa apa yang kita
pelajari berguna untuk kehidupan. Jika saat ini masih ada beberapa pelajaran
yang menurut kita tidak penting, maka ubahlah pemikiran ini. Yakinkan bahwa
semua mata pelajaran pasti bermanfaat untuk kehidupan, entah itu sekarang atau
yang akan datang. Sejurus kemudian, saya pun bercerita pengalaman dipanggil ke
ruang BK karena mendapat nilai 4 untuk mapel tata boga. Saya dipanggil karena
biasanya selalu dapat 100 atau 9 atau paling rendah 8. Belum pernah saya
mendapat nilai di bawah 7. Sekilas info, waktu itu saya kelas 2 SMP dan
mendapat rangking 1. BK mengira saya sedang ada masalah, entah itu masalah
pribadi, keluarga, atau lainnya. Saya pun mengaku bahwa saya merasa mapel tata
boga itu tidak penting! (Ya…maafkan aku yang dulu, masih sombong dan arogan.
Yang penting sekarang sudah tidak begitu ya kan?!). Dan ternyata…justru apa
yang diajarkan oleh guru tata boga waktu itu, masih saya gunakan sampai
sekarang. Yaitu membedakan telur mateng dan telur mentah (nggak mungkin kan
kita pecah telurnya hanya untuk mengetahui mateng/mentah?). Caranya adalah
dengan memutar telur tersebut. Kalo bisa muter berarti mateng, kalo nggak bisa
berarti mentah. Itu hanya salah satu. Masih banyak ilmu boga lainnya yang saya
terapkan sampe sekarang. Yang jelas, sekarang saya menyesal karena sebagai
istri dan ibu rumah tangga, ternyata saya sangat membutuhkan ilmu boga. Jadi
ya, jangan heran sampe sekarang saya belum juga pinter masak (nyesek).
Cara belajar di sekolah:
1. Terbuka, menerima guru apa adanya.
Jangan terlalu banyak menuntut. Seperti saya waktu SMA. Saya pergi ke ruang BK
dan meminta agar guru bahasa inggris yang mengajar di kelas saya diganti dengan
guru lain. Dengan alasan, volume suara guru tersebut sangar lirih ketika
mengajar. Sehingga, hanya siswa yang duduk paling depan saja yang bisa
mendengar. Memang usianya sudah sangat sepuh dan hampir pensiun. Tapi, waktu
itu saya tidak mau tahu. Guru BK pun menyarankan agar saya mencari cara agar
tetap mengikuti pelajaran dengan baik. Misalnya, dengan selangkah lebih maju.
Mempelajari materi yang akan dipelajari esok hari dan menanyakan kepada guru
tersebut jika ada yang belum paham, kalo cuma berdua (tidak di kelas) pasti
bisa dengar suaranya kan?). Nah, di kelas tinggal mengulang saja.
2. Mempelajari dan menyiapkan pelajaran
untuk esok hari. Dengan kata lain, di kelas hanya untuk mengulang atau
menanyakan bagian-bagian yang belum paham. Jangan datang ke sekolah dengan
pikiran kosong melompong okeey? Hihiiii.
3. Kritis. Kritis dalam kebaikan yaa….
4. Jangan malu bertanya jika belum paham.
Kalian akan mendapat poin plus dar guru jika berani bertanya. Tapi ingat,
pertanyaannya yang logis yaa…jangan bertanya dengan niat menjatuhkan,
5. Mengulang kembali pelajaran di sekolah
ketika sudah di rumah. Ini agar ilmu-ilmu yang ada di otak kita tidak mengendap
begitu saja. Dan ketika saatnya ulangan, kita tidak harus belajar semalam
suntuk (SKS), tapi hanya tinggal membaca atau mengingat kembali, simple dan
ringan kan?
Cara belajar di rumah:
1. Rutin. Lebih baik sedikit asal
berkesinambungan karena lebih membekas di otak. Daripada banyak tapi semalaman
suntuk, karena sifatnya hanya sementara.
2. Tetapkan waktu. Misalnya, setelah shalat
tahajjud. Awalnya butuh sedikit pemaksaan, tapi lama-lama akan menjadi
kebiasaan. Tanpa menyetel alarm, otomatis kalian terbangun di jam yang sama.
Mau? Buruan dicoba dari sekarang!
3. Pilih tempat yang nyaman. Kalo memang
sudah punya meja belajar sendiri, ya tata serapi dan se-nyaman mungkin sesuai
selera kamu ya.
Cara belajar kelompok:
Siswa yang belum paham bisa meminta
penjelasan kepada teman yang sudah paham (lebih nyaman dibanding dengan guru).
Sedangkan siswa yang sudah paham jadi semakin paham. Jangan lupa tetapkan
ketua, serta pertimbangkan jarak rumah dan jumlah anggota-nya ya.
Yang terakhir, yaitu mengenai waktu.
Waktu sangatlah penting. “Time is time”, “Waktu adalah waktu”. Waktunya makan
ya makan, waktunya belajar ya belajar, waktunya istirahat ya istirahat. Gunakan
waktu luang dengan baik. Demi masa, jika hari ini sama dengan hari kemarin,
maka kita tergolong manusia yang rugi. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin,
maka kita tergolong manusia celaka. Dan jika hari ini lebih baik dari kemarin,
maka kita termasuk orang yang beruntung. Wallahu a’lam bishawab.